PERLUASAN MANFAAT TEKNOLOGI AEDES AEGYPTI BER - WOLBACHIA UNTUK PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA YOGYAKARTA

Penelitian Pengendalian Demam Berdarah Dengue Melalui Teknologi Aedes aegypti ber-Wolbachia

Latar belakang

Penelitian yang menggunakan teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia ini bersifat nirlaba, dan telah diterapkan di Australia ( sebgai penemu teknologi seklaigus koordinator Global), Vietnam , Colombia dan Brazil. Di Indonesia , penelitian World Mosquito Program Yogyakarta atau WMP Yogyakarta ( sebelumnya dikenal dengan sebagai Eliminate Dengue Project Yogyakarta atau EDP Yogyakarta Yogya ) dilakukan oleh Pusat Kedokteran Tropis UGM  dan didanai oleh Yayasan Tahija, sebuah yayasan nirlaba di Jakarta yang didirikan pada tahun 1990.

World Mosquito Program mengembangakan sebuah metode pengendalian biologis yang alamiah untuk mengurangi penyebaran virus dengue menggunkan bakteri alami Wolbachia. Bakteri ini mampu menekan replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk sehingga dapat menurunkan kemampuan nyamuk untuk menularkan DBD dari satu orang ke orang lain.  Wolbachia ditemukan pada lebih dari 60 % jenis serangga di sekitar kita, seperti ngengat,lalat buah,capung, kumbang, namun tidak terdapat pada nyamuk Aedes aegypti.

Melalui kerja sama Bidang Pendidikan ,Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat anatar Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Universitas Gadjah Mada  adanya World Mosquito Program                   ( WMP ) mengenai pelakasanaan penelitian dampak pelepasan Wolbachia Skala Besar untuk menurunkan demam berdarah di Yogyakarta , bersama ini kami sampaikan :

  1. World Mosquito Program mengembangkan sebuah metode ilmiah untuk mengurangi pentebaran virus dengue dengan menggunakan bakteri ilmiah yang di sebut Wolbachia. Hasil dari teknologi Aedes Aegypti Ber-Wolbachia ini mampu mengurangi kasus dengue sebesar 79 persen ( analisis per Maret 2020 )
  2. Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan WMP Yogya untuk memperluas manfaat dari teknologi Aedes Aegypti Ber-Wolbachia di wilayah yang belum mendapatkan manfaat teknologi tersebut.
  3. Perluasan manfaat ini akan dilakukan dengan peletakan ember telur nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia di wilayah  yang ditetapkan; pemukiman penduduk,lingkungan usaha,fasilitas umum dan perkantoran.
  4. Diharapkan seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dapat mendukung pelaksanaan tersebut.
  5. Teknologi Wolbachia merupakan pelengkap pengendalian dan pencegahan DBD yang telah berjalan secara rutin seperti kegiatan SPN.