Diare

Diare menyumbang 2,4 juta kematian di dunia dan menjadi penyebab terbesar kedua kematian pada anak dibawah 5 tahun.1 Hal ini disebabkan karena kondisi anak yang memburuk dengan cepat dan tanda-tanda bahaya yang kurang diwaspadai oleh orangtua.2 Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali dan mewaspadai tanda bahaya diare pada anak.

Diare memiliki karakteristik berupa peningkatan frekuensi BAB (biasanya lebih dari 3 kali dalam 24 jam), volume, dan penurunan konsistensi tinja (lebih cair). Frekuensi normal BAB bervariasi tiap individu dan tergantung dari usia.1,3,4 Bayi baru lahir sampai usia dua bulan dan yang mendapatkan ASI eksklusif umumnya memiliki frekuensi BAB lebih sering, bahkan bisa sampai 10 kali sehari, kemudian akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia.5 Keluhan lain yang dapat menyertai diare adalah demam dan muntah.

Berdasarkan durasinya, diare dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Diare akut terjadi kurang dari 7 hari,

2. Diare persisten terjadi lebih dari 7 hari,

3. Diare kronik terjadi lebih dari 14 hari.

Pencegahan Diare dan Dehidrasi pada Anak

Pemahaman dan kewaspadaan terhadap tanda dehidrasi pada anak sangat penting bagi orang tua untuk mencegah diare pada anak. Orang tua perlu memahami tanda dehidrasi ringan hingga berat sehingga dapat mengetahui saat anak perlu dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan segera. Diare akut umumnya disebabkan oleh infeksi: virus, bakteri (kolera, disentri, tiphoid, dan sebagainya), parasit; alergi makanan: alergi susu sapi, protein kedelai; gangguan penyerapan usus: intoleransi laktosa, lemak, dan protein; keracunan makanan; dan lain-lain (obat-obatan, kelainan anatomi)

Dehidrasi ringan-sedang memiliki tanda-tanda atau gejala minimal dua atau lebih dari tanda berikut:

1.Rewel

2.Gelisah

3.Mata cekung

4.Anak tampak sangat haus

5.Turgor kulit lambat kembali

Dehidrasi digolongkan berat bila terdapat dua atau lebih dari tanda berikut:

1.Terdapat penurunan kesadaran

2.Mata cekung

3. Malas minum/tidak dapat minum

4.Turgor kulit perut kembali sangat lambat (lebih dari 2 detik).

Jika ditemukan tanda dehidrasi berat, anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk evaluasi dan tata laksana lebih lanjut serta lebih agresif untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti gangguan elektrolit, penurunan berat badan, gagal tumbuh, bahkan kematianJika anak diare tanpa dehidrasi atau dehidrasi ringan-sedang, maka terdapat beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan di rumah. Untuk menjaga asupan nutrisi, tetap melanjutkan pemberian ASI dan pemberian makan secara bertahap pada anak berusia 6 bulan atau lebih